Rekomendasi Makanan Halal di Bali untuk Wisatawan Muslim
Panduan Wisata Kuliner Ramah Muslim di Pulau Dewata
Bali itu surganya liburan dengan pantainya yang cantik, sunsetnya romantis, budayanya hangat. Buat traveler Muslim, pertanyaan yang sering muncul cuma satu, “Gampang nggak sih cari makanan halal di Bali?” Jawabannya gampang banget. Sekarang makanan halal di Bali tersebar di banyak lokasi, dari warung lokal sederhana sampai resto hotel berbintang. Pilihannya luas, rasa tetap autentik, dan semakin banyak tempat yang paham kebutuhan wisata halal Bali. Jadi kamu bisa jalan-jalan tanpa khawatir, karena kuliner halal Bali itu bervariatif dan enak.
Di blog ini, kita ngobrol santai soal tempat makan halal di Bali. Mulai dari resto halal di Bali yang sudah punya sertifikasi halal MUI di Bali, tempat makan populer di kalangan turis, deretan warung halal di Bali yang ramah kantong, sampai tips praktis di mana cari makanan halal di Bali. Kita juga bahas makanan khas Bali halal biar kamu tetap bisa nikmati cita rasa lokal tanpa ragu. Yuk, lanjut!
Restoran Halal di Bali
Walau banyak warga Bali beragama Hindu, cari resto halal di Bali sudah tidak sulit. Banyak tempat sudah jelas memberi tanda no pork atau no lard. Beberapa bahkan sudah punya sertifikasi halal MUI.
Selain resto lokal, ada juga makanan cepat saji seperti KFC, McDonald’s, dan A&W di Bali juga bersertifikat halal. Jadi, aman buat kamu yang ingin pilihan cepat dan praktis.
Variasi menunya juga beragam. Ada masakan Indonesia seperti Jawa, Sunda, dan Padang. Ada juga masakan Asia dan Barat. Contohnya, Ikan Bakar Cianjur Renon di Denpasar menyajikan menu Sunda dengan label halal. Shofuku Ramen juga di Denpasar punya pilihan ramen halal khas Jepang.
Untuk wisatawan mancanegara, pilihannya tidak kalah banyak. Masakan India, Timur Tengah, dan Melayu ada di berbagai lokasi. Queen’s Tandoor di Seminyak, misalnya, terkenal dengan tandoori, kari, dan naan. Restoran ini jadi favorit turis Malaysia dan Timur Tengah.
Kalau kamu butuh gambaran cepat, berikut rekomendasi resto halal di Bali:
- Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku (Ubud) – Nasi campur ayam khas Bali yang legit, aman karena tanpa babi.
- Ayam Betutu Ibu Nia (Denpasar) – Betutu halal dengan bumbu pedas-gurih yang nendang, lengkap dengan sertifikasi halal.
- Bebek Tepi Sawah (Ubud, Sanur, Canggu) – Restoran dengan suasana sawah adem, bebek crispy halal renyah, plus sambal matah segar.
- Bale Udang Mang Engking (Kuta & Ubud) – Cocok untuk keluarga, menunya lengkap dari udang, gurame, ayam, hingga bebek. Semua halal.
- Queen’s Tandoor (Seminyak) – Restoran India halal yang jadi favorit turis internasional, terkenal dengan kari, naan, dan tandoori.
Singkatnya, pilihan kuliner halal di Bali itu banyak. Kamu bisa sesuaikan dengan seleramu, mau makanan tradisional, internasional, atau campuran keduanya.
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi
Warung Halal di Bali
Kalau kamu tipe yang suka suasana sederhana dan harga bersahabat, warung halal di Bali itu bertebaran dan jadi andalan. Banyak warung di bali dikelola orang muslim, baik oleh warga lokal maupun perantau dari Jawa dan Sumatera, jadi meski tak semua berlabel resmi, menunya dibuat halal. Warung yang halal biasa namanya berunsur Islam, terpampang kata “HALAL”, atau fokus pada masakan Padang dan masakan Jawa yang hampir pasti halal. Banyak juga yang bergaya warteg dengan etalase lauk lengkap, jadi kamu tinggal tunjuk sesuai selera.
Ini dia warung halal di Bali yang perlu kamu ketahui:
- Warung Muslim Moro Seneng Ibu Tien di Kuta yang terkenal porsi besar dan harga ramah. Menunya terasa rumahan, dari nasi campur, rawon, soto daging, ayam bakar, sampai pecel.
- Warung Makan Nikmat di Kuta juga legendaris, lokasinya strategis dekat pusat oleh-oleh dengan pilihan lauk harian yang melimpah seperti masakan rumah.
- Pencinta pedas hampir pasti cocok dengan Nasi Pedas Ibu Andika di Kuta. Tempatnya halal, buka 24 jam, dan sambalnya terkenal bikin kangen.
- Warung Nasi Ayam Ibu Oki (Jimbaran & Nusa Dua) biasanya berisi ayam betutu suwir, sate lilit halal Bali (ikan atau ayam), lawar sayur tanpa babi, dan sambal matah.
- Mau seafood legendaris? Warung Mak Beng (Sanur & Ubud) menyajikan paket sup kepala ikan kakap plus ikan goreng dan sambal khas sejak 1941, sederhana tapi kuat di rasa.
Masih banyak opsi lain yang bisa kamu kunjungi. Warung Pojok Nasi Pedas di Denpasar yang populer buat sarapan, Warung Nasi Pecel Bu Tinuk di Kuta dengan pecel Jawa halal, Warung Nasi Tekor di Denpasar yang menyajikan nasi campur Bali dalam pincuk daun pisang, sampai Warung Soto SSB untuk pilihan soto hangat. Dengan pilihan sebanyak ini, backpacker sampai keluarga bisa makan enak tanpa bikin dompet menipis.
Kuliner Khas Bali yang Halal
Pertanyaan klasik saat ke Bali adalah bisa nggak sih tetap menikmati kuliner khas tapi halal? Jawabannya, bisa banget. Banyak menu otentik punya versi halal, jadi kamu tetap bisa menikmati rasa lokal tanpa ragu.
Pilihan makanan halal yang wajib dicoba di Bali:
-
Ayam Betutu Halal Bali
Ayam utuh dibumbui base genep lalu dimasak lama sampai empuk dan kaya rempah.
Rekomendasi: Ayam Betutu Men Tempeh (Gilimanuk) & Ayam Betutu Ibu Nia (Renon). Bisa juga dicoba di warung nasi campur halal. -
Sate Lilit Halal
Dibuat dari ikan tenggiri atau ayam, bukan babi.
Teksturnya lembut, wangi sereh, dan nikmat dicocol sambal matah. -
Nasi Campur Bali Halal
Isinya ayam betutu suwir, sate lilit, telur bumbu, lawar sayuran, dan sambal matah.
Semua bahan sudah disesuaikan agar aman untuk Muslim dengan mengganti unsur non-halal. -
Nasi Tekor
Disajikan dalam pincuk daun pisang.
Isiannya lawar ayam, ayam suwir bumbu Bali, serapah kelapa berbumbu, jukut sayur, sambal matah, dan kulit ayam goreng. -
Seafood Halal Bali
Jimbaran jadi pusat seafood halal dengan menu ikan bakar, udang, dan cumi segar.
Rekomendasi: Warung Mami Ikan Bakar (Jimbaran) & Ikan Bakar Jimbaran Bu Kadek (Legian). Pastikan bumbunya tanpa arak atau angciu.
Terakhir, jangan ragu untuk bertanya langsung ke pelayan mengenai status halal menu. Banyak restoran menampilkan logo halal, tetapi kalau belum bersertifikat, kamu tetap bisa memastikan bahan yang dipakai bebas babi dan alkohol masak. Pelaku usaha di Bali umumnya terbuka dan menghargai pertanyaan seperti ini. Dengan sedikit kejelian, dimana pun cari makanan halal di Bali sebenarnya ada aja pilihannya.
Baca juga: 7 Desa Wisata di Bali yang Wajib Kamu Kunjungi
Saatnya Kamu Berlibur dengan Kuliner Halal di Bali
Singkatnya, kuliner halal di Bali bukan lagi tantangan. Dari resto halal yang nyaman buat makan bareng keluarga, warung sederhana yang bikin kangen rumah, sampai street food halal Bali yang rame buat jajan malam semuanya ada. Kamu juga tetap bisa menikmati makanan khas Bali halal seperti ayam betutu, sate lilit, dan nasi campur tanpa mengorbankan kehalalan. Jadi, liburan di Pulau Dewata tetap bisa penuh cita rasa sekaligus tenang di hati.
Kalau kamu pengen liburan halal di Bali yang lebih gampang dan tanpa ribet, serahin aja ke Angkasa Tour & Travel Bali. Kami siap bantu aturin semua kebutuhan kamu, mulai dari itinerary halal-friendly, rekomendasi makanan halal di Bali, sampai spot wisata halal yang seru buat keluarga, backpacker, atau grup tur.
Yuk, hubungi Angkasa Tour & Travel Bali sekarang dan nikmatin liburan halal di Bali dengan nyaman, aman, dan penuh pengalaman yang indah!
Liburan Seru dan Pesona Tempat Wisata Terbaik di Lombok
Destinasi Wisata Yang Populer di Lombok
Lombok itu pulau tropis di Nusa Tenggara Barat yang lagi hits banget buat liburan. Pantainya cantik, ada Gunung Rinjani yang megah, sampai bawah lautnya yang keren buat diving atau snorkeling. Akses ke Lombok sekarang gampang, pilihan hotel dan penginapan juga banyak. Jadi siapa pun bisa ke sini, entah kamu anak muda, keluarga, backpacker, pasangan, atau yang baru pertama kali jalan-jalan ke Lombok. Begitu turun dari pesawat, udara segar dan pemandangannya langsung bikin jatuh hati.
Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air
Kalau ngomongin tempat wisata terbaik di Lombok, tiga Gili ini nggak boleh dilewatkan. Gili Trawangan paling terkenal dengan pasir putih dan laut super jernih. Kamu bisa snorkeling, sepedaan keliling pulau, atau santai di pantai sambil nunggu sunset. Malamnya, suasana makin hidup dengan musik dan resto yang seru. Kalau mau suasana lebih tenang, Gili Meno dan Gili Air cocok banget buat santai.
Pantai Kuta Mandalika
Pantai ini jadi ikon Lombok Tengah. Hamparan pasir putih panjang dengan ombak besar bikin banyak surfer jatuh cinta. Dari tebing di sekitar pantai, kamu bisa lihat lautan biru dan bukit hijau yang cantik banget. Setiap ada festival Bau Nyale atau event surfing, suasananya makin ramai. Wajar kalau Kuta Mandalika selalu masuk daftar tempat wisata Lombok favorit.
Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese
Di bagian selatan, ada Tanjung Aan yang pasirnya unik banget, halus seperti butiran merica. Air lautnya tenang jadi enak buat berenang atau sekadar duduk santai. Dekat situ ada Bukit Merese yang view sunsetnya juara. Banyak spot foto instagramable di Lombok yang bisa kamu dapetin dari atas bukit ini.
Pantai Pink (Tangsi)
Pantai ini terkenal karena pasirnya berwarna pink alami. Cuma ada dua pantai di Indonesia yang punya warna ini, jadi rasanya wajib banget dikunjungi. Warna pink berasal dari campuran pasir putih dan serpihan karang merah. Kalau datang pagi atau sore, warna pinknya lebih kelihatan. Tempat ini juga populer banget buat hunting foto.
Pantai Senggigi
Pantai legendaris ini ada di Lombok Barat. Pasir putih kecoklatan, laut biru jernih, dan ombak yang tenang bikin nyaman buat renang atau snorkeling. Disekitarnya ada banyak hotel, restoran, dan toko oleh-oleh, jadi gampang banget buat liburan bareng keluarga. Sunset di Senggigi juga cantik banget, cocok buat pasangan yang mau suasana romantis.
Gunung Rinjani
Buat yang suka tantangan, mendaki Rinjani adalah pengalaman luar biasa. Dijalurnya kamu bakal lewat hutan tropis, air terjun, sampai Danau Segara Anak yang birunya bikin kagum. Dari puncak, sunrise dan sunsetnya nggak ada lawan. Walau capek, semua terbayar dengan pemandangan spektakuler. Nggak heran kalau Rinjani disebut salah satu objek wisata alam di Lombok yang paling ikonik.
Akivitas Seru di Lombok
- Snorkeling dan diving di Gili Trawangan atau Gili Air.
- Bersepeda atau naik cidomo keliling pulau.
- Surfing di Pantai Selong Belanak atau Kuta Mandalika.
- Trekking ke Bukit Pergasingan atau mendaki Rinjani.
- Foto-foto di Bukit Merese, Pantai Pink, atau Bukit Malimbu.
- Wisata budaya ke Desa Sade atau Taman Narmada, sambil cobain ayam taliwang khas Lombok.
Baca juga: 7 Desa Wisata di Bali yang Wajib Kamu Kunjungi
Hidden Gems di Lombok
Gili Kondo
Pulau kecil ini lokasinya di timur Lombok. Masih alami, sepi, dan suasananya damai banget. Pasir putih dan laut biru jernih jadi daya tarik utamanya. Snorkeling di sini keren banget karena terumbu karangnya masih terjaga. Cocok buat kamu yang pengen liburan tenang jauh dari keramaian.
Desa Sade
Kalau mau ngerasain budaya asli Lombok, mampirlah ke Desa Sade. Di sini kamu bisa lihat langsung rumah tradisional Sasak, proses menenun kain, sampai kehidupan sehari-hari warganya. Suasananya beda banget sama wisata lain, lebih otentik dan bikin pengalaman liburan makin berkesan.
Spot Lain yang Wajib Dicoba
- Pantai Selong Belanak, tenang dan bagus buat belajar surfing.
- Bukit Malimbu, view sunset dari sini nggak kalah cantik.
- Taman Narmada, cocok buat wisata budaya sekaligus sejarah.
Tips Liburan ke Lombok
Waktu terbaik ke Lombok itu pas musim kemarau, sekitar April sampai September. Kamu bisa terbang langsung dari beberapa kota besar atau naik fast boat dari Bali ke Gili. Pilihan penginapan bervariasi, dari homestay murah sampai resort mewah. Transportasi gampang, bisa sewa motor, mobil, atau naik ojek. Jangan lupa tetap hormati adat lokal, misalnya pakai pakaian sopan kalau masuk desa adat atau pura.
Saatnya Liburan ke Lombok Bareng Angkasatour
Lombok punya banyak destinasi liburan menarik yang bisa bikin kamu betah. Dari pantai, gunung, sampai desa tradisional, semuanya punya cerita sendiri. Baik untuk keluarga, pasangan, atau solo traveler, pulau ini selalu siap kasih pengalaman yang terbaik buat kamu.
Biar trip kamu ke Lombok makin lancar, kamu bisa pakai layanan dari Angkasa Tour Bali. Dari sewa kendaraan, akomodasi, sampai paket tour lengkap, semua bisa diatur sesuai dengan yang kamu butuhkan.
Jadi, siapin kamera dan semangat liburanmu, karena Lombok sudah menunggu dengan pesona alam yang luar biasa.
Kapan Waktu Terbaik ke Jepang: Panduan Liburan Tiap Musim
Kalau ngomongin liburan ke Jepang, yang pertama kepikiran biasanya sakura, anime, sushi, atau mungkin Shibuya Crossing. Tapi ada satu hal penting yang sering orang skip: kapan waktu terbaik liburan ke Jepang?
Jepang punya empat musim dengan karakter unik dan masing-masing punya pesona yang beda banget. Jadi, bukan cuma soal “dateng pas murah”, tapi juga “dateng pas momen yang sesuai sama vibe kamu”. Yuk, kita bahas satu per satu biar lo bisa nentuin timing yang paling pas.
Musim Semi (Maret – Mei): Romantisnya Sakura
Bayangin kamu duduk di taman Ueno, Tokyo. Cuaca adem, angin sepoi-sepoi, dan pohon sakura lagi mekar penuh. Semua orang piknik, bawa bekal, ada yang nyanyi, ada yang ketawa-tawa. Itulah vibe musim semi di Jepang hangat, romantis, dan penuh warna.
Highlight Musim Semi di Jepang
- Sakura bloom – Maret akhir sampai awal April.
- Festival bunga di hampir semua kota.
- Tradisi hanami alias piknik di bawah pohon sakura.
Event Populer
- Takayama Spring Festival di Gifu bulan April dengan parade kereta hias tradisional.
- Cherry Blossom Festival di Kyoto dan Tokyo.
Tips Traveler: Musim semi itu musim paling populer. Hotel, tiket pesawat, bahkan spot hanami bisa super penuh. Jadi, booking minimal 3-6 bulan sebelumnya. Jangan lupa cek prediksi sakura mekar, bisa berubah tiap tahun.
Cocok buat kamu yang suka suasana romantis, foto-foto estetik, atau sekadar santai sambil nikmatin vibes Jepang klasik.
Baca juga: Liburan Makin Praktis, Ini Alasan Agen Travel Jakarta Jadi Pilihan Favorit Wisatawan
Musim Panas (Juni – Agustus): Festival dan Kembang Api
Begitu musim panas datang, Jepang berubah jadi panggung besar. Di setiap kota ada festival, orang pakai yukata, ada parade, ada tarian tradisional, ditutup dengan kembang api spektakuler. Memang panas dan lembap, tapi suasananya meriah banget.
Highlight Musim Panas di Jepang
- Festival musim panas (matsuri) hampir tiap minggu di berbagai kota
- Kembang api (hanabi taikai) yang gila-gilaan indahnya.
- Pantai Okinawa buat escape dari panas.
Event Populer
- Gion Matsuri di Kyoto bulan Juli, salah satu festival paling terkenal di dunia
- Sumida River Fireworks di Tokyo (Juli-Agustus).
Tips Traveler: Bawa pakaian ringan, kipas kecil, dan siapin stamina. Kalau nggak kuat panas, lebih baik fokus ke acara malam (festival & kembang api). Jangan lupa cobain kuliner khas musim panas kayak kakigori (es serut manis) atau somen dingin.
Cocok buat kamu yang suka keramaian, budaya tradisional Jepang yang hidup, dan nggak keberatan untuk keringetan dikit demi vibes festival.
Musim Gugur (September – November): Indahnya Momiji
Kalau musim semi identik sama sakura, musim gugur identik sama momiji alias daun maple merah-oranye-kuning. Rasanya kayak Jepang berubah jadi lukisan hidup. Cuacanya adem, nggak terlalu panas atau dingin, jadi enak banget buat jalan kaki keliling kota atau hiking.
Highlight Musim Gugur di Jepang
- Daun musim gugur di taman, kuil, dan pegunungan
- Cuaca sejuk, pas buat jalan jauh
- Banyak makanan khas musim gugur (jamur matsutake, ubi panggang)
Spot Favorit
- Kyoto: Eikando Temple, Philosopher’s Path.
- Nikko: Pemandangan hutan dan kuil dengan latar daun merah.
- Arashiyama: Jembatan Togetsukyo dengan backdrop momiji.
Tips Traveler: Puncak momiji biasanya pertengahan-akhir November, tapi tergantung daerah. Sama kayak sakura, ada kalender momiji yang bisa kamu cek. Jangan lupa siapin kamer, view musim gugur Jepang emang salah satu yang terbaik di dunia.
Cocok buat kamu yang pengen suasana romantis, jalan santai di kuil-kuil klasik, atau hunting foto aesthetic.
Musim Dingin (Desember – Februari): Negeri Salju dan Cahaya Malam
Begitu masuk musim dingin, Jepang berubah total. Hokkaido jadi surga ski dan snowboarding, kota-kota besar dihiasi iluminasi lampu warna-warni, dan onsen outdoor makin terasa indah karena dikelilingi salju.
Highlight Musim Dingin di Jepang
- Ski dan snowboarding di Hokkaido (Niseko, Furano).
- Onsen outdoor dengan pemandangan salju (Hakone, Nagano).
- Iluminasi musim dingin di Tokyo, Osaka, Nagoya.
Event Populer
- Sapporo Snow Festival di bulan Februari, festival patung salju terbesar di Jepang
- Tahun Baru Jepang (Shogatsu), dengan tradisi ke kuil dan makan osechi ryori.
Tips Traveler: Kalau nggak kuat dingin, siapin jaket tebal, sarung tangan, dan heat pack (koyo pemanas). Tapi justru musim dingin Jepang punya vibe cozy yang nggak bisa kamu dapat di musim lain.
Cocok buat kamu yang coba olahraga musim dingin, nikmati iluminasi lampu spektakuler, atau sekadar santai di onsen sambil lihat salju turun.
Baca juga: Angkasatour, Tour and Travel Jakarta Pilihan Pecinta Traveling
High Season vs Low Season: Kapan Lebih Worth it?
Ngomongin liburan ke Jepang nggak bisa lepas dari istilah high season dan low season. Bedanya lumayan kerasa, baik dari harga tiket, hotel, sampai suasana di jalan. Jadi penting banget kamu tahu sebelum booking.
High Season: Rame, Mahal, Tapi Penuh Momen Ikonik
Bayangin lagi berdiri di Shinjuku pas musim semi. Turis dari seluruh dunia berbaur, semua rebutan spot foto sakura. Atau pas malam festival musim panas di Kyoto, jalanan penuh orang pakai yukata, bau makanan kaki lima, dan kembang api meledak di langit. Suasananya meriah banget, tapi konsekuensinya? Harga naik, kereta lebih padat, dan hotel bisa full booked.
- Golden Week (akhir April – awal Mei)
Ini “Lebarannya” orang Jepang. Hampir semua orang libur, jadi kota besar dan destinasi populer penuh sesak. Tiket pesawat bisa naik gila-gilaan. - Obon (pertengahan Agustus):
Tradisi pulang kampung ala Jepang. Stasiun, bandara, dan jalan tol rame luar biasa. Tapi vibes festival musim panasnya juga lagi puncak. - Tahun Baru (akhir Desember – awal Januari):
Banyak kuil jadi spot favorit buat hatsumode (kunjungan pertama di tahun baru). Tokyo dan Kyoto jadi super rame, tapi suasananya unik banget.
Low Season: Tenang, Murah, Lebih Santai
Sekarang bayangin kamu lagi jalan-jalan di Kyoto di awal Februari. Cuaca dingin, tapi jalanan relatif sepi. Kamu bisa foto di Fushimi Inari tanpa harus nunggu orang lewat. Hotel lebih murah, tiket pesawat lebih ramah kantong, dan vibenya lebih santai.
- Pertengan Januari – Februari:
Setelah libur tahun baru lewat, Jepang jadi jauh lebih tenang. Kecuali Hokkaido pas Sapporo Snow Festival, sebagian besar tempat wisata nggak terlalu ramai. - Akhir November – awal Desember:
Momiji udah hampir selesai, turis menurun, harga hotel lebih turun. Cocok buat yang pengen “me time” di Jepang dengan budget lebih ringan.
Shoulder Season: Timing Aman Buat Semua
Kalau kamu masih bingung pilih, ada opsi tengah-tengah: shoulder season alias masa transisi antar musim. Cuaca enak, turis belum terlalu banyak, dan harga belum setinggi high season.
- Awal Juni: Belum masuk panas-panas banget, taman masih hijau, dan vibe kota adem.
- Akhir November: Sisa-sisa daun momiji masih ada, tapi turis udah mulai balik. Suasananya lebih lega.
Tips Liburan ke Jepang Anti Ribet
- Booking lebih awal: Minimal 3 bulan sebelum keberangkatan, apalagi pas sakura atau momiji.
- Siapin budget sesuai musim: Spring & autumn mahal, summer & winter bisa lebih hemat kalau hindari peak holiday.
- Gunakan JR Pass: Kalau rencana pindah kota, ini hemat banyak.
- Cash masih penting: Banyak warung & toko kecil belum terima kartu.
- Pilih koper ringan: Transportasi umum efisien, tapi space terbatas.
Jadi, Kapan Waktu Terbaik ke Jepang?
Jawabannya sebenarnya tergantung gaya liburan kamu. Jepang itu ibarat buffet raksasa, semua musim punya rasa dan vibe yang beda. Tinggal pilih sesuai selera.
Kalau kamu tipe yang suka suasana ramai, festival, dan momen ikonik, maka musim semi dan musim panas di high season bakal jadi pengalaman tak terlupakan.
Kalau kamu lebih suka tenang, santai, dan hemat budget, musim dingin setelah tahun baru atau akhir musim gugur bisa jadi pilihan.
Sementara buat yang suka jalan aman tanpa drama, shoulder season alias masa transisi itu paling ideal. Misalnya awal Juni sebelum panas banget, atau akhir November pas momiji hampir selesai. Cuaca enak, harga masih oke, dan turis nggak sepadat high season.
Intinya, nggak ada “waktu salah” buat liburan ke Jepang. Mau rame atau sepi, mahal atau murah, tiap musim kasih cerita yang berbeda. Yang penting kamu tahu prioritas: mau ngejar festival, foto sakura, salju, atau sekadar healing santai tanpa ribet. Jepang bakal selalu punya sesuatu buat kamu. Yuk, booking paket tour ke jepang bareng Angkasatour.