Tour & Travel Blog

Kapan Waktu Terbaik ke Jepang: Panduan Liburan Tiap Musim

Kalau ngomongin liburan ke Jepang, yang pertama kepikiran biasanya sakura, anime, sushi, atau mungkin Shibuya Crossing. Tapi ada satu hal penting yang sering orang skip: kapan waktu terbaik liburan ke Jepang?

Jepang punya empat musim dengan karakter unik dan masing-masing punya pesona yang beda banget. Jadi, bukan cuma soal “dateng pas murah”, tapi juga “dateng pas momen yang sesuai sama vibe kamu”. Yuk, kita bahas satu per satu biar lo bisa nentuin timing yang paling pas.

Musim Semi (Maret – Mei): Romantisnya Sakura

Orang-orang sedang menikmati indahnya Sakura saat Musim Semi di Jepang

Bayangin kamu duduk di taman Ueno, Tokyo. Cuaca adem, angin sepoi-sepoi, dan pohon sakura lagi mekar penuh. Semua orang piknik, bawa bekal, ada yang nyanyi, ada yang ketawa-tawa. Itulah vibe musim semi di Jepang hangat, romantis, dan penuh warna.

Highlight Musim Semi di Jepang

  • Sakura bloom – Maret akhir sampai awal April.
  • Festival bunga di hampir semua kota.
  • Tradisi hanami alias piknik di bawah pohon sakura.

Event Populer

  • Takayama Spring Festival di Gifu bulan April dengan parade kereta hias tradisional.
  • Cherry Blossom Festival di Kyoto dan Tokyo.

Tips Traveler: Musim semi itu musim paling populer. Hotel, tiket pesawat, bahkan spot hanami bisa super penuh. Jadi, booking minimal 3-6 bulan sebelumnya. Jangan lupa cek prediksi sakura mekar, bisa berubah tiap tahun.

Cocok buat kamu yang suka suasana romantis, foto-foto estetik, atau sekadar santai sambil nikmatin vibes Jepang klasik.

Baca juga: Liburan Makin Praktis, Ini Alasan Agen Travel Jakarta Jadi Pilihan Favorit Wisatawan

Musim Panas (Juni – Agustus): Festival dan Kembang Api

Bunga-bunga indah Musim Panas di Jepang

Begitu musim panas datang, Jepang berubah jadi panggung besar. Di setiap kota ada festival, orang pakai yukata, ada parade, ada tarian tradisional, ditutup dengan kembang api spektakuler. Memang panas dan lembap, tapi suasananya meriah banget.

Highlight Musim Panas di Jepang

  • Festival musim panas (matsuri) hampir tiap minggu di berbagai kota
  • Kembang api (hanabi taikai) yang gila-gilaan indahnya.
  • Pantai Okinawa buat escape dari panas.

Event Populer

  • Gion Matsuri di Kyoto bulan Juli, salah satu festival paling terkenal di dunia
  • Sumida River Fireworks di Tokyo (Juli-Agustus).

Tips Traveler: Bawa pakaian ringan, kipas kecil, dan siapin stamina. Kalau nggak kuat panas, lebih baik fokus ke acara malam (festival & kembang api). Jangan lupa cobain kuliner khas musim panas kayak kakigori (es serut manis) atau somen dingin.

Cocok buat kamu yang suka keramaian, budaya tradisional Jepang yang hidup, dan nggak keberatan untuk keringetan dikit demi vibes festival.

Musim Gugur (September – November): Indahnya Momiji

Menikmati indahnya pemandangan saat Musim Gugur di Jepang

Kalau musim semi identik sama sakura, musim gugur identik sama momiji alias daun maple merah-oranye-kuning. Rasanya kayak Jepang berubah jadi lukisan hidup. Cuacanya adem, nggak terlalu panas atau dingin, jadi enak banget buat jalan kaki keliling kota atau hiking.

Highlight Musim Gugur di Jepang

  • Daun musim gugur di taman, kuil, dan pegunungan
  • Cuaca sejuk, pas buat jalan jauh
  • Banyak makanan khas musim gugur (jamur matsutake, ubi panggang)

Spot Favorit

  • Kyoto: Eikando Temple, Philosopher’s Path.
  • Nikko: Pemandangan hutan dan kuil dengan latar daun merah.
  • Arashiyama: Jembatan Togetsukyo dengan backdrop momiji.

Tips Traveler: Puncak momiji biasanya pertengahan-akhir November, tapi tergantung daerah. Sama kayak sakura, ada kalender momiji yang bisa kamu cek. Jangan lupa siapin kamer, view musim gugur Jepang emang salah satu yang terbaik di dunia.

Cocok buat kamu yang pengen suasana romantis, jalan santai di kuil-kuil klasik, atau hunting foto aesthetic.

Musim Dingin (Desember – Februari): Negeri Salju dan Cahaya Malam

Snowboarding Musim Dingin di Jepang

Begitu masuk musim dingin, Jepang berubah total. Hokkaido jadi surga ski dan snowboarding, kota-kota besar dihiasi iluminasi lampu warna-warni, dan onsen outdoor makin terasa indah karena dikelilingi salju.

Highlight Musim Dingin di Jepang

  • Ski dan snowboarding di Hokkaido (Niseko, Furano).
  • Onsen outdoor dengan pemandangan salju (Hakone, Nagano).
  • Iluminasi musim dingin di Tokyo, Osaka, Nagoya.

Event Populer

  • Sapporo Snow Festival di bulan Februari, festival patung salju terbesar di Jepang
  • Tahun Baru Jepang (Shogatsu), dengan tradisi ke kuil dan makan osechi ryori.

Tips Traveler: Kalau nggak kuat dingin, siapin jaket tebal, sarung tangan, dan heat pack (koyo pemanas). Tapi justru musim dingin Jepang punya vibe cozy yang nggak bisa kamu dapat di musim lain.

Cocok buat kamu yang coba olahraga musim dingin, nikmati iluminasi lampu spektakuler, atau sekadar santai di onsen sambil lihat salju turun.

Baca juga: Angkasatour, Tour and Travel Jakarta Pilihan Pecinta Traveling

High Season vs Low Season: Kapan Lebih Worth it?

Ngomongin liburan ke Jepang nggak bisa lepas dari istilah high season dan low season. Bedanya lumayan kerasa, baik dari harga tiket, hotel, sampai suasana di jalan. Jadi penting banget kamu tahu sebelum booking.

High Season: Rame, Mahal, Tapi Penuh Momen Ikonik

Bayangin lagi berdiri di Shinjuku pas musim semi. Turis dari seluruh dunia berbaur, semua rebutan spot foto sakura. Atau pas malam festival musim panas di Kyoto, jalanan penuh orang pakai yukata, bau makanan kaki lima, dan kembang api meledak di langit. Suasananya meriah banget, tapi konsekuensinya? Harga naik, kereta lebih padat, dan hotel bisa full booked.

  • Golden Week (akhir April – awal Mei)
    Ini “Lebarannya” orang Jepang. Hampir semua orang libur, jadi kota besar dan destinasi populer penuh sesak. Tiket pesawat bisa naik gila-gilaan.
  • Obon (pertengahan Agustus):
    Tradisi pulang kampung ala Jepang. Stasiun, bandara, dan jalan tol rame luar biasa. Tapi vibes festival musim panasnya juga lagi puncak.
  • Tahun Baru (akhir Desember – awal Januari):
    Banyak kuil jadi spot favorit buat hatsumode (kunjungan pertama di tahun baru). Tokyo dan Kyoto jadi super rame, tapi suasananya unik banget.

Low Season: Tenang, Murah, Lebih Santai

Sekarang bayangin kamu lagi jalan-jalan di Kyoto di awal Februari. Cuaca dingin, tapi jalanan relatif sepi. Kamu bisa foto di Fushimi Inari tanpa harus nunggu orang lewat. Hotel lebih murah, tiket pesawat lebih ramah kantong, dan vibenya lebih santai.

  • Pertengan Januari – Februari:
    Setelah libur tahun baru lewat, Jepang jadi jauh lebih tenang. Kecuali Hokkaido pas Sapporo Snow Festival, sebagian besar tempat wisata nggak terlalu ramai.
  • Akhir November – awal Desember:
    Momiji udah hampir selesai, turis menurun, harga hotel lebih turun. Cocok buat yang pengen “me time” di Jepang dengan budget lebih ringan.

Shoulder Season: Timing Aman Buat Semua

Kalau kamu masih bingung pilih, ada opsi tengah-tengah: shoulder season alias masa transisi antar musim. Cuaca enak, turis belum terlalu banyak, dan harga belum setinggi high season.

  • Awal Juni: Belum masuk panas-panas banget, taman masih hijau, dan vibe kota adem.
  • Akhir November: Sisa-sisa daun momiji masih ada, tapi turis udah mulai balik. Suasananya lebih lega.

Tips Liburan ke Jepang Anti Ribet

  • Booking lebih awal: Minimal 3 bulan sebelum keberangkatan, apalagi pas sakura atau momiji.
  • Siapin budget sesuai musim: Spring & autumn mahal, summer & winter bisa lebih hemat kalau hindari peak holiday.
  • Gunakan JR Pass: Kalau rencana pindah kota, ini hemat banyak.
  • Cash masih penting: Banyak warung & toko kecil belum terima kartu.
  • Pilih koper ringan: Transportasi umum efisien, tapi space terbatas.

Jadi, Kapan Waktu Terbaik ke Jepang?

Jawabannya sebenarnya tergantung gaya liburan kamu. Jepang itu ibarat buffet raksasa, semua musim punya rasa dan vibe yang beda. Tinggal pilih sesuai selera.

Kalau kamu tipe yang suka suasana ramai, festival, dan momen ikonik, maka musim semi dan musim panas di high season bakal jadi pengalaman tak terlupakan.

Kalau kamu lebih suka tenang, santai, dan hemat budget, musim dingin setelah tahun baru atau akhir musim gugur bisa jadi pilihan. 

Sementara buat yang suka jalan aman tanpa drama, shoulder season alias masa transisi itu paling ideal. Misalnya awal Juni sebelum panas banget, atau akhir November pas momiji hampir selesai. Cuaca enak, harga masih oke, dan turis nggak sepadat high season. 

Intinya, nggak ada “waktu salah” buat liburan ke Jepang. Mau rame atau sepi, mahal atau murah, tiap musim kasih cerita yang berbeda. Yang penting kamu tahu prioritas: mau ngejar festival, foto sakura, salju, atau sekadar healing santai tanpa ribet. Jepang bakal selalu punya sesuatu buat kamu. Yuk, booking paket tour ke jepang bareng Angkasatour.

 

Yuk, bagikan ini ke Teman kalian!

Table of Contents

Blog lainnya